20.15 dengan sisa lelah ini kutulis semuanya.
Ditemani detak jam dinding dan deru kipas angin.
2 benda mati yang takkan mungkin untuk kutanya.
Dan bercerita tentang seseorang yang kuingin.
Kini gemericik air menambah teman bisuku.
Menemani jariku tuk terus menggores pena.
Masih kuingat tatapanmu sore itu.
Yang membuat hati ini tak terasa hina.
Berjuta pertanyaan yang sampai kini belum terjawab semua.
Apa mungkin kau jadi milikku? Entahlah ku tak yakin.
Sampai kapan kuharus menunggu? Mungkin sampai tua.
Tanpa kusadar kini angin malam semakin dingin.
Waktu berjalan seakan tunjukan eksistensinya.
Mengurangi hidup ini untuk terus menatapmu.
Kuingat senyum manismu siang tadi di dunia maya.
Tak banyak berarti namun cukup untuk pelipurku.
0 komentar:
Posting Komentar