Kamis, 24 Maret 2011

Tentang Angin dan Dia



aku terbaring menatap langit-langit kamar dan aku ingat sesuatu tak sekedar ingat,
tapi cukup bergaung di kepala penjelasan pak hamdani personifikasi yang membuat kematian menjadi hidup .

baru saja deras hujan yang tertiup angin membuatku membayangkan masa lalu ku beranjak,
ku kenakan sebuah baju tebal kesayangan pemberiannya karena aku khawatir bila membuatnya khawatir kalau sampai angin merasuk tubuh ku

angin pernah membantu ahmad dhani ketika jatuh cinta dia meminta angin untuk menyampaikan pesan cintanya,
lalu angin bersenandung apa aku jatuh cinta? angin membuat ku jatuh cinta?
ku tanyakan berulang hal itu di kepala ku, apa aku jatuh cinta?

ku buka memori lalu ketika ku ingat personifikasi, itu masa smp ku
yaa, kini ku ingat aku pernah berkeluh kesah pada angin tentang cinta ku
lalu ku mulai menulis hal indah tentangnya yang masih ku ingat

ah, tentu ku ingat karena ku fikir saat mencintai dengan tulus, setiap momen pasti terkenang
alm. pak ginting pernah berkata ‘berfikirlah 1x lebih banyak dari orang biasa’

aku mencintai dia, sejak dulu, kini dan mungkin nanti karena aku tulus
kini ku minta angin menyimpan rasa ini, bawalah kemana kau mau wahai angin
ku mau kau menjaga dia, menjaga rasa itu agar tetap ada meski tak ada bagi nya.

sekarang ku duduk di teras bagai craig david yang sedang insomnia menatap langit gelap tertutup
awan mendung dan hujan hanya kamu wahai angin, membelai ku dan menarik baju tebal ku
aku tahu kamu ingin mengajak ku bergerak menata esok
aku tahu pula kamu mengerti hidup ku harus tetap berjalan seperti mu untuk mu wahai angin,
simpanlah rahasia bahwa sejak lama aku mencintainya ..

(Karya IZAR)

0 komentar: